Entry About Friends Follow |
owner
Categories
credits
|
1:41 PM | 2 Cloud(s)
Review vendor: Wedding Dress
Wow.. can’t believe I’m
married already! Praise to GOD for His wonderful blessings, giving me a loving husband
and kind in-law families.
Ini ada sedikit
sharing pengalaman saat mulai persiapan nikah, kira-kira 9 bulan sebelum hari
H. Waktu itu aku masih tinggal di Surabaya dan acaranya nanti di Manado.
Dari awal, bahkan sejak sebelum memutuskan
untuk menikah, aku sudah tahu nantinya mau wedding dress yang simple: ngga mau yang bawahnya ‘mekar’
kayak mangkok kebalik, ngga mau yang shoulder-less, ngga mau yang backside-nya
kebuka banget, ngga mau yang banyak ruffle ato bulu-bulu, ngga mau yang ekornya
panjang banget, juga ngga mau yang terlalu bling-bling sampai bikin silau,
pokoknya yang simple tapi tetap elegan. Dan tentunya ringan jadi bisa dipakai
buat jalan ke sana kemari tanpa perlu sepasukan orang buat angkat-angkat
ekornya saat acara.
Hahaha.. kok kayaknya ribet ya maunya, tapi
sebenarnya ngga sih, cuma di Indo aja yang trend-nya banyak dress yang
heboh-heboh, sedangkan di luar negeri memang rata-rata simple. Ini contoh dress
dari internet yang kira-kira mirip bayanganku.
Di Surabaya, aku udah mulai cari dress-nya
dari bulan Januari untuk acara hari H di September. Kecepetan? Kalo memang bisa
dicicil nyari dari awal, why not? Budget-ku sekitar 10 juta-an dan hanya untuk
sewa aja, ngga mau beli juga ngga mau bikin baru. Wong cuma untuk pake sekali
seumur hidup dan sehari aja kan.
Berikut beberapa bridal yang aku kunjungi
untuk cari wedding dress impian dengan membawa contoh gambar di atas, ditemani
oleh mama dan calon mertua (hehe.. mereka spesial datang ke Surabaya buat
nemenin cari dress dll). Oh ya, di Surabaya aku cuma nyari sewa dress
(+aksesoris) aja tanpa paketan dengan makeup ato dress bridesmaid, juga
bridal-nya harus mau dan bisa kirim paket dress-nya ke Manado.
- L*ly S*songko : stafnya baik-baik, gaun yang
direkomendasiinnya mewah tapi berat, juga 2x lipat melebihi budget. Waktu aku
ke sana, ketemu langsung ama owner-nya, tapi entah kenapa aku ngga begitu sreg
ama beliau, orangnya baik sih tapi kesannya agak sombong gimana gitu. Tapi ini
personal opinion aja ya, mungkin aku aja yang sensi..
- *van P*tri : ini bridal terkenal banget di
Surabaya. Tempatnya ok, tapi waktu aku ke sana, agak lama nunggunya karena
stafnya sibuk smua. Pas giliranku coba-coba, jadinya disaranin pake dress yang
bling-bling banget (dan dress-nya smua rata-rata memang begitu), apalagi waktu
mereka tahu acaranya bakal di Manado dan orang sana suka yang tampilan heboh
berkilau. Err... stereotype much? Ngga semuanya kali...
- JM Br*dal : stafnya baik-baik bangett,
bener-bener diperhatiin secara personal. Pilihan gaunnya rasanya lebih sedikit
dibanding yang dua di atas, tapi okelah. Ownernya juga baik banget. Ada dress
yang sempat aku suka, tapi kata ortu, modelnya agak old-fashioned. Jadi kita
coba ke bridal lain lagi.
Saat tiba waktunya fitting lagi, entah kenapa
dikasihnya tetap yang rok layer tanpa perubahan di bagian atasnya, mungkin ada
miskom, ga ngerti juga. Jadinya waktu itu di fix jadi pake yang layer untuk
hari H nanti. Tapi setelah aku pulang, liat-liat lagi fotonya pake yang itu,
kok ga sreg ya..
Akhirnya beberapa minggu kemudian aku balik lagi, cobain lagi
yang model satunya dengan shoulder itu, dan barulah aku merasa this is THE
dress, quite close to my image of the right dress. Barulah diukur-ukur supaya sesuai, dan aku minta di bagian belahan dada ditambahin renda
dikit supaya ga terlalu keliatan ‘tumpah’. Lalu pilih-pilih aksesoris juga
untuk dipakai dengan dress-nya, ada kalung, anting, tiara, sarung tangan (yang
hanya renda, tanpa nutupin tangan jadi putih), dan veil (panjangnya
sepinggang).
Akhir Juli, aku balik lagi ke Lea untuk
fitting terakhir sebelum balik Manado, dan jelasin untuk minta dress +
aksesoris dikirim paket ke Manado di awal September.
Total harga sewa semuanya 10 juta (karena
dress ini dress second, sudah dipakai bride lain sebelum aku, kalo baru lebih
mahal lagi), ditambah 2 juta uang jaminan untuk luar kota (dibalikin lagi ke
kita setelah hari H dan kita sudah kirim balik lagi semua barangnya dengan
utuh), ditambah ongkos kirim ekspedisi paketnya dari Surabaya ke Manado (kena
500 ribu... karena dusnya besar banget dan lewat ekspedisi udara cepat).
Selama proses ini, kita memang harus rajin
komunikasi dengan PIC di bridal-nya. Waktu itu yang in charge untuk aku namanya
Mba Dini yang baik banget, kita beberapa kali saling kontak lewat Line untuk
janjian fitting dan proses pembayaran dan pengiriman.
Saat hari H, pakai
dress-nya lancar tanpa masalah karena memang simple aja, juga nyaman dipakai, ga
terlalu ribet. Aksesorisnya juga bagus. Hanya ada sedikitt yang agak sayang:
- rupanya
sepatuku ketinggian (padahal dulu udah diukur sama-sama waktu pakai dress itu),
jadi bagian depan dress-nya agak keangkat kalo aku berdiri tegak. Tapi ya
sudahlah~
- kalungnya kupakai seharian dan saat acara resepsi malam, di leherku ada bekas kebiru-biruan di jejak kalungnya. Karena kalung imitasi (tapi bagus si, seperti asli), jadi gitu deh. Tapi bekasnya itu bisa mudah dihapus dengan makeup remover.
Untuk pengembalian barang juga gampang, tinggal masukkin lagi ke kardus awalnya trus kirim balik ke Surabaya pakai ekspedisi. Beberapa hari kemudian, uang jaminan pun udah dibalikkin ke rek bank-ku.
Terima kasih, House of Lea :)
|
2 Comments:
Say aku mau wedding nih di house of lea kira"rent gown nya start from berapa ya?
Halo Mba Ari, maaf baru liat ada komen.
Kalo aku dulu, gaun second (udah pernah dipakai pengantin sebelumnya) start dari 10 juta.
Kalo yg baru, tentunya lebih mahal ya~
Post a Comment